Tilangonews.com – Bupati Gorontalo Sofyan Puhi menegaskan larangan keras terhadap keterlibatan waria dalam berbagai perlombaan dan kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di wilayah Kabupaten Gorontalo.
Pernyataan tegas itu disampaikannya usai membuka Diklat Paskibraka di Gedung Kasmat Lahay, Jumat (1/8/2025).
“Biasanya mereka tampil di lomba-lomba seperti gerak jalan. Kalau ada camat yang berani izinkan mereka tampil, saya akan berikan sanksi. Saya pakaikan rok camatnya,” ujar Sofyan di hadapan awak media.
Menurutnya, pelarangan ini bukan untuk membatasi hak individu, namun bertujuan untuk menjaga nilai-nilai norma sosial dan mengembalikan manusia pada fitrah aslinya.
“Fitrah manusia itu hanya dua: laki-laki dan perempuan. Tidak ada yang lain. Kalau laki-laki pakai baju laki-laki, perempuan pakai baju perempuan. Tapi kalau laki-laki pakai baju perempuan dengan gaya yang erotis, itu yang dilarang,” tegasnya.
Lebih jauh, Sofyan menyebut pihaknya akan memberi imbauan terlebih dahulu kepada para waria. Namun bila imbauan tidak diindahkan, tindakan lebih lanjut akan dilakukan.
“Kalau tetap memaksa tampil, kita hentikan Satpol PP akan turun tangan. Kami akan kirim mereka ke kompi untuk ikut retret. Saya jamin mereka akan pulang dalam keadaan ‘sehat’. Karena menurut saya, mereka ini sedang sakit dan perlu diobati,” ujarnya.
Sofyan membeberkan jika ia pernah di tuduh melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) karena menolak keberadaan waria. Namun, hal itu tidak masalah baginya.
“Manusia itu hanya ada dua, laki-laki dan perempuan. Sehingga bagi saya, yang melanggar HAM itu justru mereka. Mereka mencampuradukkan kodrat laki-laki dan perempuan,” tambahnya.
Larangan ini akan diberlakukan secara menyeluruh di tingkat kabupaten hingga kecamatan. Camat yang tidak menaati instruksi ini terancam sanksi dari Bupati langsung.