Tilangonews.com – SMA Negeri 2 Limboto menggelar kegiatan peningkatan kualitas iklim kebinekaan melalui pembelajaran berbasis projek. Kegiatan ini berlangsung di Grand Q Hotel, pada 16–17 Agustus 2025 dan diikuti oleh 90 siswa.
Kepala SMA Negeri 2 Limboto, Maryam Ui, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapor pendidikan sekolah. Dari enam indikator rapor, SMA Negeri 2 Limboto meraih nilai hijau pada literasi, numerasi, karakter, kualitas pembelajaran, serta iklim keamanan. Namun, untuk indikator iklim kebinekaan masih mendapat penilaian merah.
“Karena itu, kami mengangkat kegiatan ini sebagai upaya perbaikan. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya kebinekaan, melatih rasa nasionalisme, sekaligus menumbuhkan sikap toleransi dalam keberagaman,” ungkap Maryam.
Peserta kegiatan berasal dari berbagai perwakilan siswa berprestasi, seperti finalis FLS3N, O2SN, peserta debat, anggota pramuka, organisasi siswa, hingga peraih juara Gebyar Merah Putih.
Mereka mengikuti serangkaian sesi, mulai dari diskusi inspiratif bersama alumni, materi tentang anti perundungan, hingga sesi relaksasi dan meditasi bersama akademisi Universitas Negeri Gorontalo.
Maryam menambahkan, kegiatan ini juga dirangkai dengan deklarasi iklim kebinekaan oleh para siswa.
“Kami berharap setelah kegiatan ini, anak-anak memiliki kesadaran lebih kuat dalam menghargai perbedaan, menjaga budaya, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo, Rusli Nusi, menilai kegiatan ini sejalan dengan konsep pembelajaran mendalam yang tengah digalakkan pemerintah pusat.
“Belajar tidak melulu di kelas. Anak-anak diajak memahami perbedaan sebagai modal dasar untuk saling mengisi. Kegiatan ini sangat positif, dan pembiayaannya juga bisa ditopang melalui BOS sesuai aturan yang berlaku,” kata Rusli.
Selama dua hari, siswa mengikuti rangkaian kegiatan yang dirancang interaktif dan menyenangkan. Selain menambah wawasan, kegiatan ini juga diharapkan mampu menumbuhkan iklim sekolah yang lebih inklusif, harmonis, dan berkarakter kebangsaan.