tilangonews.com – Insiden mengejutkan terjadi di SMKN 1 Gorontalo, di mana seorang siswa harus dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis dengan mulut berbusa, Selasa, 10 September 2024.
Diduga, kejadian ini terkait dengan tindakan kekerasan dan bullying yang terjadi di lingkungan sekolah tersebut.
Menanggapi insiden ini, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Wilayah Gorontalo menyampaikan keprihatinan mendalam.
Ketua KAMMI Gorontalo, Rifaldi Halang, menegaskan bahwa sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi siswa. Ia menilai, kekerasan dan bullying merupakan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan tidak boleh dibiarkan.
“Kami mendesak pihak sekolah dan dinas pendidikan untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi di SMKN 1 Gorontalo. Tindakan tegas harus diambil terhadap para pelaku kekerasan,” ujar Rifaldi.
Ia juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap siswa, baik secara fisik maupun mental. Rifaldi berharap sekolah dan dinas pendidikan dapat menyelesaikan kasus ini dengan tuntas serta memberikan sanksi yang tegas kepada pihak-pihak yang terlibat, guna menciptakan lingkungan belajar yang aman.
KAMMI Gorontalo juga meminta Dinas Pendidikan untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap kebijakan dan pengawasan di sekolah-sekolah, khususnya di SMKN 1 Gorontalo.
“Kami meminta Dinas Pendidikan untuk meninjau ulang mekanisme pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah, memastikan bahwa prosedur yang ada benar-benar efektif untuk melindungi siswa dari tindakan kekerasan dan bullying,” tambah Rifaldi.
KAMMI juga menyerukan aksi solidaritas Dengan mengajak masyarakat, terutama para orang tua dan siswa, untuk bersama-sama menuntut keadilan. untuk memastikan kekerasan dan bullying tidak lagi terjadi di lingkungan pendidikan.
“Jangan biarkan kejadian ini terulang kembali. Stop kekerasan di sekolah, stop bullying!” tegasnya.