Tilangonews.com – Sebelas mahasiswa yang sempat diamankan aparat Polda Gorontalo akhirnya kembali ke rumah masing-masing pada Selasa (2/9/2025) malam.
Mereka sebelumnya dibawa ke Polda usai aksi Aliansi Mahasiswa Cipayung Plus di Simpang Lima Telaga, perbatasan Kabupaten dan Kota Gorontalo, berakhir ricuh pada Senin (1/9/2025).
Andi Taufik, salah satu mahasiswa yang ikut diamankan, menceritakan bahwa dirinya bersama rekan-rekan diperiksa sekitar sembilan jam. Selama itu pula mereka mendapat arahan dari aparat kepolisian.
“Alhamdulillah kami sudah dipulangkan. Di dalam, pihak Polda memberikan pemahaman soal aturan berdemonstrasi,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua umum DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Gorontalo, Mohamad Arif Bina. Ia memastikan tidak ada tindakan kekerasan yang diterima selama diamankan. Arif juga menegaskan, kericuhan bukan murni berasal dari massa aksi.
“Kericuhan kemarin tidak lahir dari massa aksi itu sendiri. Ada beberapa orang yang tidak teridentifikasi sebagai massa aksi, tegasnya.
Sementara itu, Direktur Kriminal Umum Polda Gorontalo, Kombes Pol. Ade Permana, menekankan bahwa pihaknya tidak melakukan penahanan.
“Sebetulnya bukan ditahan, hanya diamankan untuk diberikan pembinaan. Dan sudah kita kembalikan ke orang tua masing-masing,” jelas Ade.
Sebelum dipulangkan, orang tua mahasiswa diminta menandatangani pernyataan agar anak mereka tidak lagi terlibat dalam aksi yang bersifat anarkis.
“Ini langkah pembelajaran, bukan hanya bagi mereka, tetapi juga bagi mahasiswa lain,” kata Ade Permana.
