DaerahKesehatan

Dua Kasus Ulat dan Larva di Menu MBG, SPPG Telaga Pastikan Pengolahan Sesuai SOP

×

Dua Kasus Ulat dan Larva di Menu MBG, SPPG Telaga Pastikan Pengolahan Sesuai SOP

Sebarkan artikel ini
Kepala SPPG Telaga, Kabupaten Gorontalo, Celine Kukus. Foto: Tilangonews.com

Tilangonews.com – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Telaga menanggapi temuan larva pada menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Negeri 1 Telaga. Temuan tersebut terdapat pada bagian daging ayam yang disajikan kepada siswa.

Kepala SPPG Telaga, Kabupaten Gorontalo, Celine Kukus, mengatakan pihaknya langsung merespons cepat setelah menerima laporan dari pihak sekolah. Menu yang bermasalah itu pun segera diganti.

“Kami langsung berkoordinasi dengan pihak sekolah. Setelah dicek, benar itu larva atau telur lalat, dan hanya ditemukan pada satu porsi. Kami langsung mengganti menu tersebut,” ujar Celine saat diwawancarai, Jumat (10/10/2025).

Ia menegaskan seluruh proses pengolahan MBG di SPPG Telaga telah mengikuti standar operasional prosedur (SOP) terkait kebersihan dan keamanan pangan.

Meski begitu, pihaknya tetap melakukan evaluasi karena insiden serupa pernah terjadi beberapa bulan lalu, ketika ditemukan ulat pada buah rambutan.

“Koordinasi kami dengan sekolah sangat baik. Karyawan yang bertanggung jawab langsung saya tegur. Untuk buah-buahan, sekarang kami kemas menggunakan plastik agar lebih higienis,” jelasnya.

Cilene menambahkan, seluruh menu MBG yang didistribusikan telah melalui uji dari ahli gizi. Selama proses pengolahan, para karyawan diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai SOP yang berlaku.

“Kami punya SOP yang ketat. Setiap karyawan yang masuk ruang masak wajib memakai APD. Bahan baku juga diperiksa lebih dulu oleh ahli gizi, akuntan, dan asisten lapangan,” tuturnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa pihak SPPG telah menandatangani kontrak dan fakta integritas dengan pihak pemasok bahan makanan. Jika bahan tidak sesuai standar, SPPG berhak mengembalikannya.

“Kami dan suplier sudah sepakat. Kalau bahan tidak memenuhi standar, kami tolak,” tegasnya.

Untuk menjaga kesegaran makanan, proses memasak dilakukan dini hari, tidak sehari sebelumnya.

“Nasi biasanya dimasak sekitar pukul 12 malam, sedangkan ikan sekitar jam 1 atau 2 dini hari. Kami melakukan tiga kali proses memasak di sini. Prioritas kami adalah menu untuk TK dan SD yang makan lebih pagi,” ujarnya.

SPPG Telaga saat ini melayani 3.199 penerima manfaat yang tersebar di sembilan sekolah dan satu posyandu. Dengan adanya kejadian ini, Cilene memastikan pihaknya akan terus memperketat pengawasan agar distribusi MBG tetap sesuai standar kebersihan dan keamanan pangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *