Tilangonews.com – Pernyataan Andi Buna yang menyebut program UMKM dari Gubernur Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie hanya program “biasa saja” mendapat tanggapan serius dari Ketua Pejuang Rakyat Kecil (PERAK), Rolly Maku.
Rolly menegaskan bahwa kritik terhadap kinerja pemimpin adalah hal wajar, namun harus disampaikan dengan metode yang tepat. Apalagi, kata dia, Gusnar–Idah baru tujuh bulan menjabat.
“Bagaimana mungkin Pak Gusnar dan Ibu Idah dibandingkan dengan pemimpin terdahulu yang sudah selesai dengan amanahnya, sementara beliau berdua belum genap setahun memimpin. Justru di usia tujuh bulan, keduanya sudah menjalankan konsolidasi pemerintahan yang saling mengisi,” ujar Rolly.
Ia menilai, Gusnar intens membangun komunikasi dengan pemerintah pusat, sementara Idah aktif dengan agenda-agenda daerah yang mendukung program gubernur. Karena itu, menurutnya, hasil besar belum bisa sepenuhnya diukur dalam waktu singkat.
Menanggapi anggapan Andi Buna soal program UMKM, Rolly menyebut pernyataan tersebut tidak berpijak pada realita di masyarakat.
“Sepertinya bung Andi kelamaan main TikTok, sehingga tidak bersentuhan langsung dengan keadaan masyarakat. Semua tahu perekonomian sedang berupaya bangkit. Kehadiran Gusnar–Idah dengan bantuan UMKM maupun bantuan pangan jelas sangat berarti. Mungkin bagi bung Andi itu biasa, tapi bagi masyarakat kecil, bantuan itu punya arti besar,” tegasnya.
Menurut Rolly, komentar seperti itu justru bisa melukai perasaan masyarakat kecil dan menengah yang sedang menata kembali ekonomi mereka. Meski begitu, ia menegaskan kritik tetap dibutuhkan selama bersifat membangun.
“Silakan saja memberikan kritik kepada Gubernur dan Wakil Gubernur, tapi jangan sampai merendahkan, apalagi bagi penerima manfaat. Kritik itu pasti akan dijadikan masukan bagi kedua pemimpin kita untuk terus melakukan yang terbaik bagi Gorontalo,” pungkas Rolly.