TILANGONEWS.COM – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, Ghalieb Lahidjun, menyoroti perlunya evaluasi mendalam terhadap proses pembangunan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hasri Ainun Habibie.
Menurutnya, seringnya terjadi permasalahan dalam pembangunan fasilitas di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Gorontalo tersebut memerlukan perhatian serius.
“Pada awalnya, pembangunan di rumah sakit ini menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), tetapi gagal. Kemudian menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), namun gagal juga. Kini, pembangunan gedung rawat inap mengalami masalah lagi. Ini bukan hal yang bisa dianggap sepele, sudah berulang kali terjadi kegagalan,” ujar Ghalib saat melakukan kunjungan kerja bersama anggota lainya ke RSUD Hasri Ainun Habibie, Jumat (8/11/2024).
Ia menegaskan bahwa evaluasi mendalam sangat diperlukan agar tidak ada pihak luar yang ikut campur dalam pengelolaan rumah sakit.
“Saya tekankan perlunya evaluasi yang serius di RSUD Ainun. Jangan sampai ada intervensi dari luar yang merugikan rumah sakit ini,” tambahnya tegas.
Ghalib mengungkapkan bahwa masalah pembangunan gedung rawat inap akan berdampak langsung pada pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Komisi IV DPRD Gorontalo, kata dia, berkomitmen untuk mengawal proses ini hingga tuntas.
“Setelah melakukan monitoring, kami akan menggelar rapat internal Komisi untuk merumuskan rekomendasi yang tepat,” ucapnya.
Diketahui, pembangunan gedung rawat inap di RSUD tersebut dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp25,9 miliar dari Kementerian Kesehatan. Namun, hingga saat ini, progres pengerjaan baru mencapai sekitar 28 persen, padahal waktu pelaksanaanya dimulai sejak 21 Mei dan dijadwalkan selesai pada 31 Desember 2024. Pelaksana proyek adalah PT. Alqibar Resky Mandiri.