Tilangonews.com – Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo, Haris Tome, memberikan apresiasi terhadap proyek perubahan yang diinisiasi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Gorontalo, Victor Asiku, dalam ujian akhir Pendidikan Kepemimpinan Tingkat II di Lembaga Administrasi Negara (LAN) Makassar, pada Selasa (17/09/2024).
Proyek inovatif ini diberi nama “TAKAR ISI” dan berfokus pada peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam layanan retribusi melalui digitalisasi pembayaran.
Haris Tome memuji proyek “TAKAR ISI” sebagai langkah strategis yang sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Gorontalo untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, khususnya di sektor pelayanan publik.
“Proyek ini tidak hanya memenuhi persyaratan akademis untuk menyelesaikan PIM II, tetapi lebih dari itu, ‘TAKAR ISI’ harus diimplementasikan secara nyata. Ini adalah gebrakan penting dalam upaya meningkatkan transparansi keuangan daerah,” ujar Haris Tome.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan sektor perbankan dalam pengembangan sistem pembayaran digital ini.
Menurutnya, dengan dukungan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, sektor perbankan, dan pemangku kepentingan lainnya, proyek “TAKAR ISI” akan memperkuat efisiensi layanan retribusi di Kabupaten Gorontalo serta meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas pemerintahan.
“Jika semua pihak terkait mendukung penuh, saya yakin inovasi ini dapat mendorong terciptanya layanan yang lebih efisien dan pemerintahan yang lebih terbuka,” tegas Haris Tome.
Lebih lanjut, ia berharap proyek “TAKAR ISI” bisa segera diimplementasikan setelah Victor Asiku menyelesaikan program PIM II, sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dan berdampak positif bagi pembangunan daerah.
Sebelumnya Kadis Perindag Victor Asiku dalam paparannya menjelaskan bahwa “TAKAR ISI” merupakan inovasi yang dirancang untuk mengubah sistem pembayaran retribusi dari metode konvensional ke digital.
Tujuan utama proyek ini adalah mempermudah masyarakat dalam melakukan pembayaran, sekaligus mengurangi potensi kebocoran pendapatan daerah.
“Penerapan teknologi digital dalam pembayaran retribusi memungkinkan setiap transaksi tercatat secara jelas dan dapat dipantau secara real-time oleh Dinas Perindag,” jelas Victor Asiku.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Victor optimis bahwa “TAKAR ISI” akan menjadi solusi efektif untuk menciptakan sistem layanan retribusi yang lebih modern, transparan, dan akuntabel di Kabupaten Gorontalo.