TILANGONEWS.COM – Puluhan lapak di pasar tradisional Kelurahan Kayu Bulan, Kecamatan Limboto, ditinggalkan oleh pedagang akibat sepinya pengunjung yang datang berbelanja.
Dari pantauan Tilangonews.com pada Rabu, 5 Februari 2025, dari 25 lapak yang ada, hanya lima pedagang yang masih bertahan.
Menurut Ati Thalib, salah satu pedagang kebutuhan harian, banyak pedagang memilih menutup lapaknya karena sulit mendapatkan omzet.
“Ada satu pedagang, di hari pertama membuka lapak, hanya mendapatkan penghasilan Rp7.500,” tutur Ati.
Ati menyampaikan bahwa sepinya pengunjung terjadi ketika bukan hari pasar. Kondisi ini sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.
“Sudah lama, Pak. Sejak kami menempati lapak ini memang sudah sepi begini. Saya dulu jualan di Shopping, tapi setelah Shopping terbakar, kami dipindahkan ke sini,” ujarnya.
Pasar Kayu Bulan Limboto dalam sepekan hanya buka tiga kali, yaitu pada Selasa, Kamis, dan Sabtu. “Kalau bukan hari pasar, sangat sunyi, Pak,” tambahnya.
Senada dengan Ati, pedagang lainnya, Samsudin Maaruf, menyebut bahwa sepinya pengunjung disebabkan oleh banyaknya lapak yang menjamur di pinggir jalan.
“Banyak lapak di pinggir jalan, jadi pembeli sudah jarang datang ke pasar,” imbuhnya.
Para pedagang berharap pemerintah daerah tidak menutup mata dan segera mencari solusi atas permasalahan yang mereka alami. (AN).