TILANGONEWS.COM – Ribuan ternak sapi di Kabupaten Gorontalo dilaporkan terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam dua bulan terakhir.
Medik Veteriner Ahli Muda Dinas Peternakan Kabupaten Gorontalo, Asrieana Dunggio, mengatakan bahwa sapi yang terserang PMK tersebar di seluruh wilayah kabupaten.
“Sejak November hingga Desember 2024, sudah 5.203 sapi yang terkena PMK, dan kasus tertinggi tercatat di Kecamatan Limboto dengan jumlah lebih dari 600 ekor,” ungkap Asrieana, Jumat (3/1/2025).
Ia menjelaskan bahwa pihak dinas sedang melakukan upaya penanganan dengan memberikan pengobatan kepada sapi yang sudah menunjukkan gejala klinis maupun yang masih tampak sehat. Namun, penanganan terkendala oleh keterbatasan obat-obatan.
“Kami saat ini memiliki keterbatasan obat untuk melakukan penanganan karena wabah ini terjadi di akhir tahun. Obat yang tersedia hanya sisa dari tahun 2022,” katanya.
Asrieana mengimbau masyarakat yang mendapati hewan ternaknya menunjukkan gejala PMK untuk segera melapor ke Dinas Peternakan atau mantri hewan agar bisa segera ditangani.
“Jangan menunggu sapi sakit hingga berhari-hari. Jika sapi sudah tidak mau makan atau lemas, segera laporkan saja. PMK ini menular sangat cepat dan bisa menyebabkan kematian ternak jika tidak ditangani dengan segera,” ujarnya.
Penyakit Mulut dan Kuku menyerang hewan berkaki belah seperti sapi dan kambing. Beruntung, penyakit ini tidak menular ke manusia.
“Ciri-ciri sapi yang terkena PMK, terdapat sariawan atau luka di mulut, serta luka pada kaki yang menyebabkan hewan sulit berjalan,” tutup Asrieana. (AN)