Tilangonews.com – Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, menjadi lokasi pelaksanaan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) yang dirangkaikan dengan sosialisasi pencegahan stunting serta penyerahan bantuan sosial dari Baznas Provinsi Gorontalo yang berlangsung di Desa Tinelo, Rabu (10/09/2025).
Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo, Sugondo Makmur, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi berbagai pihak untuk menekan angka stunting di daerah. Menurutnya, masalah stunting bukan hanya soal gizi, melainkan juga menyangkut kualitas sumber daya manusia jangka panjang.
“Anak yang stunting memiliki risiko lebih rendah dalam pendidikan, produktivitas, dan kesehatan di masa depan. Karena itu, pencegahan stunting adalah investasi besar bagi masa depan daerah dan bangsa,” kata Sugondo.
Ia menambahkan, Pemkab Gorontalo telah menjalankan intervensi spesifik seperti imunisasi, pelayanan gizi, dan pemeriksaan kehamilan, serta intervensi sensitif berupa penyediaan air bersih, sanitasi, edukasi, hingga bantuan sosial. Kegiatan KBKR di Telaga Biru menjadi bagian penting dari rangkaian upaya tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Gorontalo, Rismawaty Arsyad, menjelaskan alasan Telaga Biru dipilih sebagai lokasi kegiatan karena wilayah ini masih termasuk kategori wilayah khusus, dengan angka unmet need atau kebutuhan KB yang belum terpenuhi masih di atas 11 persen.
“Ada 100 keluarga berisiko stunting yang kami hadirkan untuk menerima bantuan bahan makanan dari Baznas Provinsi Gorontalo. Selain itu, pelayanan KB dilakukan menggunakan mobil layanan keliling, meski baru bisa melayani 10 akseptor. Kegiatan akan terus berlanjut selama dua minggu di seluruh kecamatan,” ungkap Rismawaty.
Selain memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia, kegiatan ini juga menjadi momentum bagi Pemkab Gorontalo untuk memperkuat peran keluarga sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting.
Sekda Sugondo pun mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga organisasi perempuan dan pemuda, untuk bersama-sama menyukseskan program KB dan penurunan stunting di Kabupaten Gorontalo.