TILANGONEWS.COM – Ratusan aparat desa dari seluruh Kabupaten Gorontalo menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Menara Pakaya Tower, Senin (9/12/2024).
Aksi ini dipicu oleh kekecewaan mereka terhadap pemerintah daerah yang belum membayarkan gaji selama tiga bulan terakhir.
“Kami meminta kepada pemerintah Kabupaten Gorontalo untuk segera membayarkan gaji kami. Kami sudah bekerja, tetapi hak kami tidak dibayarkan. Kami sangat menderita,” seru salah satu orator dalam aksi tersebut.
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, yang menemui massa aksi, mengakui keterlambatan pembayaran gaji disebabkan oleh pengalihan anggaran untuk mendukung pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah baru mampu membayarkan gaji untuk bulan Oktober.
“Untuk gaji bulan November dan Desember, pembayarannya akan dilakukan pada tahun 2025. Kalau ada yang tidak setuju, silakan menyurat kepada kami,” ujar Nelson di hadapan massa.
Pernyataan tersebut justru memicu kekecewaan lebih besar dari para aparat desa, yang mendesak DPRD Kabupaten Gorontalo untuk segera mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah daerah agar hak mereka dibayarkan tanpa menunda waktu.
Menanggapi tuntutan itu, Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo, Zulfikar Usira, berjanji akan menindaklanjuti aspirasi massa.
“Kami akan segera menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan massa aksi,” katanya.
DPRD kemudian mengundang perwakilan massa untuk melakukan audiensi dengan pemerintah daerah di ruang rapat DPRD.
Hingga berita ini ditayangkan, pemerintah daerah dan DPRD masih mencari solusi terkait pembayaran gaji aparat desa yang tertunda.