Daerah

Akses Terputus, Disperindag Pindahkan Pasar di Pulubala

×

Akses Terputus, Disperindag Pindahkan Pasar di Pulubala

Sebarkan artikel ini
Kadis Perindag Kab. Gorontalo, Viktor Asiku. Foto: tilangonews.com

Tilangonews.comDinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Gorontalo memindahkan pasar tradisional di Desa Pulubala, Kecamatan Pulubala.

Pemindahan ini dilakukan karena jembatan yang merupakan akses menuju ke lokasi tersebut ambruk diterjang banjir pada Senin, 14 April 2025.

“Kita dapat informasi bahwa jembatan penghubung akses ke pasar telah putus,” ujar Kadis Perindag Viktor Asiku, saat ditemui di kantornya, Kamis (17/4/25).

Merespon hal itu, pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perindag langsung berkoordinasi dengan unsur pimpinan kecamatan untuk mencari solusi agar aktivitas pasar tetap berjalan.

“Kami langsung komunikasi dengan Camat Danramil, Kapolsek. Allhamdulillah, kita menemukam lahan yang kebetulan dekat dengan paar sebelumnya,” kata Viktor.

Lahan itu milik mantan Wakil Bupati, Hendra Hemeto. Ia menyambut baik terhadap apa yang akan dilakukan pemerintah daerah demi kepentingan masyarakat.

“Beliau sangat merespon dan mendukung apa yang menjadi keinginan kita dan mempersilahkan untuk bisa melakukan aktivitas di lahannya,” ujarnya.

Pasar di lokasi yang baru itu mulai difungsikan sejak Rabu kemarin. Saat melakukan relokasi pihak dinas tindak menemukan kendala.

“Allhamdulillah, saat relokasi tidak terjadi masalah, karena kita sudah antisipasi dengan berkoordinasi dengan unsur terkait,” tuturnya.

Lanjut dia, pasar di lokasi baru itu hanya bersifat sementara sambil menunggu akses ke lokasi yang sebenarnya bisa dilalui kembali.

“Dari segi infrastruktur dan sisi lokasinya, tidak layak sehingga ini hanya bersifat sementara,” katanya.

Ditambahkan, bahwa pemrintah daerah saat ini tengah mengupayakan perbaikan jembatan tersebut meskipun hanya untuk penanganan sementara.

“Melalui dinas terakait sudah mengupayakan lewat mekanisme peminjaman jembatan beli. kita berharap ini bisa segera,” imbuhnya.

Diimbau kepada masyarakat untuk bisa bersabar dan dapat memahami terhadap kondisi yang ada saat ini. Pemerintah telah berupaya menyediakan fasilitas dan tempat bagi warganya untuk melakukan aktivitas jual beli.

Meski begitu, pasar hewan masih tetap berada dilokasi lama, mengingat lokasi tersebut bukan milik pemerintah daerah melainkan milik pribadi.

“Kita sudah coba lakukan komunikasi dan telah menyiapkan lahan, namun pedagang sapi dan pemilik lahan menyampaikan tetap di posisi yang lama,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *