DaerahKesehatan

Kadinkes Ismail Akase Minta Nakes Tingkatkan Pelayanan

Kadis Kesehatan Kab. Gorontalo, Ismail Akase. Foto: Tilangonews.com

Tilangonews.com – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Ismail Akase, meminta seluruh tenaga kesehatan khususnya di jajaran puskesmas untuk terus meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.

Imbauan ini disampaikan menyusul adanya keluhan pasien terkait layanan di Puskesmas Dungalio, Kecamatan Dungalio.

“Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua. Dalam memberikan pelayanan, tenaga kesehatan harus benar-benar menjaga marwah pelayanan agar lebih baik lagi,” kata Ismail saat diwawancarai, Kamis (18/9/2025).

Ia menegaskan, meski masih banyak keterbatasan, tenaga kesehatan tetap dituntut untuk berupaya maksimal. “Kita memang masih banyak kekurangan, tetapi berusahalah selalu memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” ujarnya.

Ismail menambahkan, pihaknya langsung melakukan komunikasi dengan Puskesmas Dungalio setelah menerima laporan tersebut.

Keluhan Pasien
Sebelumnya, seorang warga bernama Afliani Hikma, Dusun III Desa Kalioso, mengeluhkan pelayanan Puskesmas Dungalio melalui media sosial. Ia mengaku kecewa saat berobat pada Rabu (17/9/2025).

Afliani menceritakan, meski kondisinya lemah akibat gula darah rendah, dirinya terlalu lama menunggu karena perawat sibuk berbincang. Saat diperiksa dokter, ia juga tersinggung dengan cara komunikasi yang dianggap kurang ramah.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan laboratorium tidak bisa melayaninya karena stok stik gula darah dan asam urat kosong. Ketika ia ke apotek, namun namanya tidak tercatat dalam daftar penerima obat.

“Karena kesal, saya akhirnya pulang tanpa membawa obat,” ungkap Afliani.

Klarifikasi Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas Dungalio, Sudirman M. Umar, membantah pihaknya mengabaikan pasien. Menurutnya, Afliani sudah masuk antrean klaster tiga bersama pasien dewasa lainnya.

“Pasien tetap dilayani, hanya saja harus menunggu giliran karena antrean cukup banyak. Kami juga menggunakan sistem rekam medik elektronik (RME), sehingga semua pasien mengikuti sistem antre,” jelas Sudirman.

Ia juga membantah adanya sikap marah dari dokter. “Itu hanya soal gaya komunikasi. Nada bicara dokter memang keras, bukan berarti marah,” katanya.

Terkait pemeriksaan laboratorium, Sudirman mengakui stok stik memang kosong di laboratorium, namun tersedia di ruangan PTM. Hanya saja, saat petugas hendak mengambil, pasien sudah lebih dulu menuju apotek.

Meski demikian, ia menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi. “Masukan dari masyarakat menjadi bahan penting untuk perbaikan layanan. Harapan kami, masyarakat tetap percaya berobat di Puskesmas Dungalio,” pungkasnya.

Sorry ee, Kamu tidak bisa mencuri tulisan ini.

Exit mobile version