Tilangonews.com – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo, Titik Nur mendampingi Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Sahidah Rusli Habibie menyerahkan bantuan kepada korban angin puting beliung pada Rabu, 7 Mei 2025.
Turut hadir dalam kegiatan itu Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, Sagita Wartabone, Kepala BPBD Provinsi, Bambang Tri Handoko, Kepala BPBD Kabgor, Udin Pango serta unsur terkait.
Bantuan yang diserahkan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah Kabupaten Gorontalo dan Provinsi Gorontalo.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo, Titik Nur mengatakan pasca kejadian Dinsos dengan sigap menangani warga terdampak berkoordinasi dengan OPD terkait sesuai instruksi Bupati Sofyan Puhi.
Ia menjelaskan bahwa bupati telah menginstruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam membuat surat tanggap darurat.
“Setelah surat itu terbit maka kami langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk permohonan bantuan,” ujar Titik.
Sementara itu, pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur, Idah Sahidah menyampaikan keprihatinannya atas bencana yang dialami masyarakat.
“Saya secara pribadi dan mewakili Pemerintah Provinsi turut berduka duka cita yang mendalam atas musibah ini. Semoga kita dalam lindungan Allah SWT,” ucap Idah.
Lanjut Idah, Pemprov Gorontalo akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam mengupayakan bantuan tambahan berupa bahan bangunan rumah (BBR) dan bantuan usaha mikro bagi warga terdampak.
“Surat tanggap darurat dari Pemerintah Kabupaten Gorontalo yang diteruskan ke Pemerintah Provinsi akan kami usulkan ke Kementerian Sosial Republik Indonesia. Jadi, semua warga terdampak akan mendapat bantuan sesuai tingkat kerusakan,” tuturnya.
Adapun bantuan yang diserahkan kali ini, berupa terpal, paket kebersihan keluarga, pakaian anak-anak, peralatan dapur serta bahan pokok seperti beras, telur juga mie instan.
Berdasarkan data Dinas Sosial, korban angin puting beliung yang terjadi pada Senin, 5 Mei 2025 sekitar pukul 14.30 Wita itu sebanyak 120 Kepala Keluarga (KK) atau total 434 jiwa menjadi korban terdampak.
Dengan jumlah rumah yang terdampak sebanyak 104 yang mencakup 48 rumah rusak berat, 23 rumah rusak sedang, 33 rumah rusak ringan, dua kios, satu warung makan, dan satu tempat ibadah.