Tilangonews.com – Hidup di kompleks perumahan yang terlihat rapi dari luar ternyata tak selalu menjamin kenyamanan di dalamnya. Itulah yang kini dirasakan sejumlah penghuni Perumahan Solaria Indah, Desa Tuladenggi, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo. Mereka menghadapi beragam persoalan fasilitas yang belum memadai.
Salah satu penghuni, Privan Latif, mengaku resah dengan kondisi tegangan listrik yang tidak stabil di kompleks tempat tinggalnya. Kondisi ini, kata dia, sudah berlangsung lebih dari sebulan dan dikhawatirkan dapat merusak peralatan elektronik warga.
“Listrik di sini sering turun tegangannya sudah sekitar satu bulan. Kami takut alat-alat elektronik rusak karena arusnya tidak stabil,” ungkap Privan saat ditemui Tilangonews.com, Jumat (17/10/2025).
Selain persoalan listrik, warga juga menyoroti akses jalan utama yang belum memadai. Jalur penghubung antarkawasan perumahan terhalang saluran air tanpa plat deker sehingga kendaraan tidak bisa melintas. Meski tersedia jalan alternatif, namun akses tersebut masih berupa tanah dan menjadi becek saat hujan.
“Kalau lewat jalan sebelah, otomatis kami tidak lagi pakai fasilitas perumahan. Tapi jalan itu rusak, apalagi kalau hujan,” ujarnya.
Tak berhenti di situ, warga juga mengeluhkan saluran air atau got yang tidak tersambung ke jaringan pembuangan utama. Akibatnya, air sering menggenang dan menimbulkan aroma tak sedap.
“Got di sini buntu, tidak tembus ke saluran lain. Akhirnya kami yang berinisiatif menyambungkannya sendiri,” tutur Privan.
Menanggapi hal tersebut, Yulis Igirisa, Pengelolah Perumahan Solaria Indah, saat dihubungi melalui via telepon menyampaikan bahwa pihaknya sudah mencari solusi untuk setiap keluhan warga.
Ia menyebut, untuk masalah listrik, pihaknya telah berkoordinasi dengan PLN namun permohonan penambahan tiang listrik belum juga direalisasi.
“Sejak 2024 PLN menjanjikan akan menambah tiang listrik, tapi sampai sekarang belum juga dipasang. Karena itu saya berencana menggelar rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Kabupaten Gorontalo pekan depan untuk mencari solusi,” jelas Yulis.
Sementara untuk masalah plat deker dan saluran air, Yulis mengatakan bahwa pihak pengembang sudah menyediakan infrastruktur dasar, namun perawatan menjadi tanggung jawab penghuni.
“Untuk jalan kan ada jalur yang disebelahnya, got juga kami sudah sediakan. Kami hanya menyediakan fasilitas, tugas warga adalah merawatnya agar tetap berfungsi,” tegasnya.
Meski pihak pengembang menjanjikan solusi, para penghuni berharap perhatian lebih agar kenyamanan tinggal di perumahan itu benar-benar dirasakan. Sebab, bagi mereka, rumah bukan sekadar tempat berlindung — tapi juga ruang untuk hidup dengan tenang dan layak.