Daerah

Penduduk Miskin di Kabupaten Gorontalo Tiap Tahun Berkurang

Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Gorontalo. Foto: tilangonews.com

Tilangonews.comJumlah penduduk miskin di Kabupaten Gorontalo sejak beberapa tahun terkahir mengalami penurunan. Hal tersebut sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gorontalo.

Menurut Kepala BPS Kabupaten Gorontalo, Suparno, penurunan angka kemiskinan terjadi sejak 2016. Meskipun di tahun 2020 sempat mengalami kenaikan karena adanya pandemi Covid 19, namun setelah itu kembali berangsur turun.

“Secara umum, tingkat kemiskinan di Kabupaten Gorontalo pada periode 2016-2024  mengalami penurunan baik dari sisi jumlah maupun persentasenya,” ujar Suparno saat diwawancarai, Rabu (18/6/25).

Dimana di tahun 2024, kata Suparno jumlah penduduk miskin sebanyak 61,91 ribu orang menurun sebesar 3,97 ribu orang jika dibandingkan dengan tahun 2023.

“Penurunannya itu jika dipresentasekan sebanyak 1,05 persen. Dimana pada 2023 senilai 17,58 persen dan di tahun 2024 tinggal 16,43 persen,” jelasnya.

Suparno menjelaskan, data kemiskinan diperoleh melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang diselanggarakan setiap bulan maret.

Dalam mengukur angka kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidak mampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan.

Lanjut dia, Garis kemiskinan makanan merupakan nilai pengeluaran makanan dan minuman yang disetarakan dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari. Sementara garis kemiskinan non makanan adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan.

“Penduduk miskin adalah yang rata-rata pengeluaran per kapita per bulan berada dibawah garis kemiskinan,” tuturnya.

Ia pun membeberkan faktor-faktor penyebab turunnya angka kemiskinan diantaranya karena inflasi, nilai tukar petani yang meningkat, tingkat pengangguran yang cenderung kecil serta berbagai program bantuan sosial (Bansos) pemerintah yang terus dikucurkan.

“Memang Bansos dari pemerintah ini tidak sepenuhnya mengeluarkan dari kemiskinan tapi setidaknya itu bisa menjaga daya beli masyarakat,” pungkasnya.

Exit mobile version