Tilangonews.com – Puluhan massa aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gorontalo menggelar unjuk rasa di Kantor Bupati Gorontalo pada Selasa, 6 Mei 2025.
Unjuk rasa ini menuntut janji pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam memperbaiki jembatan di Desa Pulubala yang ambruk diterjang banjir.
Aksi ini sempat memanas, massa yang ingin masuk ke dalam kantor untuk menemui Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi, dihadang oleh apparat kepolisan dan Satpol PP yang sedang melakukan pengamanan.
Keributan pun tidak terhindarkan, massa saling dorong dengan aparat, beruntung insiden itu tidak berlangsung lama.
Massa Kembali menyampaikan tuntuntan, mereka meminta agar pemerintah secepatnya memperbaiki jembatan Pulubala.
“Dari tanggal 14 April itu jembatan rusak. Dan Pak Bupati menjanjikan akan segera memperbaikinya namun sampai saat ini belum ada pekerjannya,” ucap salah satu orator.
Lanjut orator, mereka telah beberapa kali melakukan advokasi di lapangan dan menerima banyak keluhan warga. Sehingga kepastian perbaikannya sangat dinantikan.
Sementara itu, Asisten II Setda Kabupaten Gorontalo, Romy Syahrain yang menerima masa aksi menjelaskan langkah kongret untuk menangani kerusakan jembatan.
Dikatakan, pemerintah akan bekerjasama dengan salah satu perusahan terkait peminjaman jembatan sementara, menunggu anggaran pembangunan secara permanen.
“Setelah kita bernegosiasi dengan perusahaan, mereka akan meminjamkan jembatan sementara dalam jangka waktu dua tahun dan bisa diperpanjang,” kata Romy.
Lanjutnya, pemerintah telah melakukan perencanaan teknis serta mempersiapkan draft kerjasama dengan perusahaan dalam hal peminjaman jembatan bailey itu.
“Kami sangat memahami kondisi di lapangan. Jadi, kami pasti segera memperbaiki jembatan itu,” tegasnya.
Merasa tidak puas dengan jawaban dari pihak pemerintah, massa aksi membubarkan diri dengan tertib dan berjanji akan menggelar aksi Kembali dilain waktu.