DaerahKesehatan

Pelayanan Puskesmas Dungalio Dikeluhkan, Pasien Pulang Tanpa Bawa Obat

×

Pelayanan Puskesmas Dungalio Dikeluhkan, Pasien Pulang Tanpa Bawa Obat

Sebarkan artikel ini
Puskesmas Dungalio. Foto: Tilangonews.com

Tilangonews.comLayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Dungalio, Kabupaten Gorontalo, menuai keluhan dari warga. Kritik itu disampaikan Afliani Hikma, warga Dusun III Desa Kalioso, melalui unggahan di media sosial Facebook.

Saat ditemui Tilangonews.com, Afliani membenarkan keluhannya. Ia mengaku kecewa dengan pelayanan yang diterimanya ketika berobat di Puskesmas, Rabu (17/9/2025).

“Saya sudah tujuh hari sakit. Hari Senin kemarin saya sempat ke Posbindu, hasilnya gula darah saya di bawah 50 dan asam urat 10. Karena kondisi masih lemas, saya berinisiatif ke Puskesmas,” ujarnya.

Menurut Afliani, setelah mendaftar dan diperiksa tekanan darah serta berat badan, dirinya justru terlalu lama dibiarkan menunggu.

“Perawat hanya asyik berbincang. Nanti saya tanya, ‘ses, masih lama?’ Baru itu saya dipanggil masuk ruangan dokter,” katanya.

Ia menambahkan, komunikasi dokter saat memeriksanya membuat dirinya tersinggung.

“Dokter bilang dengan nada tinggi, ‘aduh, ibu pe gula darah rendah karena tidak makan-makan.’ Padahal beliau tidak tahu kondisi saya di rumah,” ungkapnya.

Afliani Hikma saat diwawancarai di rumahnya.

Lebih lanjut, Afliani menuturkan dirinya langsung diarahkan ke apotek, tetapi ia meminta diperiksa gula darah dan asam urat. Sehingga dokter langsung mengarahkannya ke ruangan laboratorium. Namun, ketika menuju laboratorium, ia tidak mendapat layanan karena stik gula darah dan asam urat kosong.

“Petugas bilang tidak ada stok, tapi juga tidak ada usaha untuk mencarikan,” katanya.

Olehnya, ia langsung menuju apotek untuk mengambil obat. Namun, saat dicek, namanya tidak ditemukan dalam daftar pasien penerima obat.

“Dokter sudah bilang saya disuruh ke apotek, tapi setelah menunggu lama, malah ditanya lagi apakah saya sudah diperiksa dokter. Karena kesal, saya akhirnya memilih pulang tanpa membawa obat,” jelasnya.

Klarifikasi Kepala Puskesmas

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Puskesmas Dungalio, Sudirman M. Umar, membantah pasien diabaikan. Ia menjelaskan, pasien datang pukul 09.49 WITA dan langsung masuk dalam antrean klaster tiga, yakni kelompok pasien dewasa.

“Di klaster tiga pasien memang banyak, baik yang dirujuk maupun berobat biasa. Jadi pasien tetap dilayani, hanya saja harus menunggu giliran. Kami sudah menggunakan sistem rekam medik elektronik (RME), sehingga semua harus antre,” terang Sudirman.

Kepala Puskesmas Dungalio, Sudirman M. Umar.

Terkait dugaan dokter yang marah, ia menegaskan hal itu hanya soal gaya komunikasi.

“Dokter tidak marah. Nada bicaranya memang begitu, beliau sudah lama bertugas di sini. Kalau cuma soal nada tinggi, mungkin sudah banyak pasien yang mengeluh,” ujarnya.

Sedangkan soal pemeriksaan gula darah, ia membenarkan stok stik di laboratorium kosong.

“Stik hanya tersedia di ruangan Program Penyakit Tidak Menular (PTM). Saat petugas hendak mengambil, pasien sudah terlanjur ke apotek. Karena itu, dokter belum sempat menginput resep,” jelasnya.

Meski demikian, Sudirman mengaku pihaknya akan segera melakukan evaluasi.

“Masukan masyarakat menjadi bahan penting bagi kami untuk memperbaiki layanan. Harapan kami, masyarakat bisa tetap percaya dan nyaman berobat di Puskesmas Dungalio,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sorry ee, Kamu tidak bisa mencuri tulisan ini.